Subjek penggambaran pertama hari ini ialah "Shiho-san, 33," yang bekerja di pusat panggilan insurans kereta. - - Senyuman lembut dan badannya yang kelihatan lazat penuh dengan citarasa lelaki, tetapi dia nampaknya tidak pernah bertemu di tempat kerjanya, dan dia mengeluh kerana dia terus merindui tempoh perkahwinannya. - - Saya tertanya-tanya sama ada dia mempunyai alasan sendiri, tetapi apabila saya menyelidiki temu bualnya, dia keluar dengan kecenderungannya. - - Dan dia membelai badan wanitanya buat kali pertama dalam setahun. - - Dia menunjukkan ciuman dewasa yang lucah, Encik Shiho. - - Wajahnya cair, secara beransur-ansur mendedahkan badannya yang matang kepada kamera. - - Kepekaannya nampaknya baik, dan semasa dia membelai bahagian atas badannya dengan berhati-hati, dia beransur-ansur melonggarkan kelangkangnya. - - Apabila tangannya mencapai zon erogennya, dia membuat suaranya lebih kuat dan mula menyatakan keseronokannya. - - Apabila farajnya dikacau, dia mencapai klimaksnya dengan suara berahi di dalam biliknya. - - Perubahan serangan dan pertahanannya, terpikat dengan kesenangannya, dia berpaut pada kaki lelakinya dan menjilat zakarnya. - - Shiho, yang merangkak lidahnya supaya dia dapat merasainya perlahan-lahan, melutut dan memberikan layanan kepadanya. - - "Sedap.." Batangnya, yang terus dijilatnya, bertambah keras, dan batang daging itu menembusi bahagian rahsianya. - - Pada saat dia memasukkannya, dia membongkokkan badannya ke belakang dan mewarnakan ekspresinya dengan warna berkilauan pada akar keras yang meledingkan. - - "Aaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh! - ! - Jom! - ! - ! - ] Badannya yang sensitif memuncak dengan piston yang ganas. - Badannya, yang telah meninggal dunia sekali, mencari kesenangan dan semputnya sambil memegang seorang lelaki. - "Ah! - - ! - - Tidak..Aaaaaa..Maaf..Nnn! - - ! - - Ii! - - ! - - Saya akan pergi! - - 'Walaupun saya tidak melakukan apa-apa kesalahan, wanita de M meminta maaf dan mengulangi klimaks berkali-kali. - - Serangan sengitnya tidak berhenti apabila dia kehabisan nafas, dan pada akhirnya, dia mengambil cecair keruh yang dikeluarkan pada lidahnya ke dalam badannya.